Strategi Penerjemahan Film (Subtitling) Eat Pray Love
November 24, 2018  //  DOI: 10.33810/274190
Dwi Pratiwi S. Husba

Metrics

  • Eye Icon 160 views
  • Download Icon 34 downloads
Metrics Icon 160 views  //  34 downloads
Strategi Penerjemahan Film (Subtitling) Eat Pray Love Image
Abstract

Artikel ini membahas strategi penerjemahan film (subtitling) dari Film Eat Pray Love. Film Eat Pray Love merupakan cerita yang diangkat ke layar lebar berdasarkan novel yang ditulis oleh Elizabeth Gilbert. Hal yang menarik adalah pengirim pesan (penulis) dan penerima pesan (pembaca/penonton) berasal dari latar belakang budaya—juga bahasa—yang berbeda. Jadi, ceritanya menggambarkan bagaimana komunikasi antarseorang penulis novel berkebangsaan Amerika dengan penikmat karyanya (pembaca dan penonton) yang berkebangsaan Indonesia. Tujuan dari penelitianini adalah mengidentifikasi kata-kata frasa, klausa, dan kalimat dari film ini dan menganalisis strategi yang digunakan penerjemah yang terdapat pada teks film tersebut. penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek dalam penelitian adalah teks Film Eat Pray Love sebagai teks sumber. Strategi yang digunakan dalam penerjemahan film ini adalah strategi penerjemahan penambahan (addition), pengurangan (subtraction), transposisi (transposition), pungutan (borrowing), padanan budaya (cultural equivalent), dan padanan deskriptif (descriptive equivalent).

Full text
Show more arrow
 
More from this conference
Types of Speech Acts Used on Instagram Comments of EllenDegeneres’ Account
Types of Speech Acts Used on Instagram Comments of EllenDegeneres’ Account Image
Problematika Sastra Anak yang Berasal dari Cerita Rakyat
Problematika Sastra Anak yang Berasal dari Cerita Rakyat Image
🧐  Browse all from this conference

Metrics

  • Eye Icon 161 views
  • Download Icon 34 downloads
Metrics Icon 161 views  //  34 downloads