Proses Relasional dan Konstruksinya dalam Klausa Bahasa Indonesia
Novembro 24, 2018  //  DOI: 10.33810/274167
Putu Nur Ayomi

Metrics

  • Eye Icon 232 views
  • Download Icon 55 downloads
Metrics Icon 232 views  //  55 downloads
Proses Relasional dan Konstruksinya dalam Klausa Bahasa Indonesia Image
Abstract

Salah satu fungsi bahasa dalamperspektif Linguistik Fungsional Sistemik (LFS)adalah sebagai wahana semiotik dari pengalaman manusia, baik pengalaman eksternal maupun pengalaman internalnya. Makna ini diwujudkan dalam satuan terkecilnya sebagai klausa dengan sistem transitivitasnya yaitu konfigurasi partisipan, proses dan sirkumtan. Unsur utama pengalaman menurut Halliday (1985) adalah proses, yang secara kongruen direalisasikan dalam tata bahasa sebagai verba. Hal ini menarik untuk dilihat lebih jauh terutama dalam bahasa Indonesia yang mana unsur klausa tidak selalu diisi oleh verba. Dalam tata bahasa Indonesia dikenal istilah klausa nonverbal yang mana unsur predikat dapat diisi oleh nomina, adjektiva, adverbial atau frase preposisi. Bentuk-bentuk klausa seperti ini ternyata didominasi oleh klausa dengan proses yang dalam tata bahasa fungsional dikategorikan sebagai dengan proses relasional. Proses relasional (process of being) sendiri beserta subkategorinya adalah proses yang sangat penting dalam untuk pemerian dan pengkategorian orang, benda dan fenomena, yang sangat penting dalam teks ilmiah. Makalah ini lebih jauh akan membahas bagaimana makna proses relasional dikonstruksidalam sistem bahasa Indonesia. Data yang digunakan diperoleh dari artikel ilmiah dan novel, yang bertujuan untuk memberikan juga gambaran perbedaan konstruksi proses relasional dari ranah yang formal ke ranah populer. Ditemukan bahwa proses relasional dalam bahasa Indonesia tidak selalu muncul dalam struktur lahir dan seringkali dilesapkan karena relasi antar partisipan sudah jelas. Verba tidak dapat dilesapkan pada konstruksi yang menyebabkan hubungan antar partisipan tidak jelas atau ambigu. Hal ini terutama pada proses relasional turunan dalam tipe identifikasi. Selain itu dalam bahasa Indonesia terdapat pula konstruksi verba berawalan ‘ber-‘ yang lekat dengan nomina inti pada frase nomina yang menandai proses atributif kepemilikan. Verba berawalan ‘ber-‘ tidak dapat menandai proses identifikasi. Pelesapan verba relasional dalam bahasa Indonesia juga sangat terkait dengan ragam teks

Full text
Show more arrow
 

Metrics

  • Eye Icon 232 views
  • Download Icon 55 downloads
Metrics Icon 232 views  //  55 downloads