Recently Published
Most Viewed
Ragam Bahasa Berita pada Media Cetak dan Media Online Kampus Image
Conference paper

Ragam Bahasa Berita pada Media Cetak dan Media Online Kampus

Peran mahasiswa dalam pemberitaan kampus menjadi sangat penting seiring dengan perkembangan media online yang menuntut pemberitaan yang sebenar, pantas, aktual, dan up to date. Dalam era digital saat ini, pemberitaan tidak lagi hadir dalam satu bentuk, namun hadir dalam bentuk multimodal, integrasi teks, gambar, dan suara. Penulis muda dari kalangan mahasiswa merupakan kelompok yang responsif terhadap perubahan-perubahan ini. Tidak hanya bentuk berita, bahasa yang digunakan oleh penulis berita yang merupakan anak muda tersebut juga memunculkan ragam bahasa yang berbeda-beda. Dengan menelaah tulisan para penulis muda, peneliti berharap untuk mendapatkan gambaran tentang ragam bahasa yang digunakan oleh para penulis muda tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka, penelitian yang dilakukan berdasarkan karya tertulis. Tulisan yang diteliti adalah tulisan yang dimuat di media cetak dan media online kampus Universitas Katolik Soegijapranata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ragam bahasa yang digunakan dalam berita cetak kampus seperti Kronik adalah ragam bahasa formal, ragam bahasa yang digunakan dalam website kampus seperti website adalah ragam bahasa formal dan semi-formal, dan ragam bahasa yang digunakan di media sosial kampus cenderung non-formal. Peneliti juga menemukan bahwa ragam bahasa yang berbeda juga tergantung pada konten berita. Ragam bahasa formal digunakan apabila konten berita bersifat resmi sedangkan bahasa semi-formal dan non-formal digunakan ketika konten berita bersifat kurang resmi atau santai.
Problematika Sastra Anak yang Berasal dari Cerita Rakyat Image
Conference paper

Problematika Sastra Anak yang Berasal dari Cerita Rakyat

Sastra anak Indonesia banyak diambil dari cerita rakyat yang berupa mitos dan legenda. Beberapa cerita dikategorikan sebagai sastra anak karena menjadikan anak sebagai tokoh utama dan menjadi bahan pembelajaran moral. Namun sebenarnya, tidak semua cerita rakyat sesuai untuk anak karena tidak dibuat khusus untuk konsumsi anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menelaah apakah cerita rakyat yang selama ini dikenal masyarakat umum sesuai untuk diceritakan kepada anak. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka. Data dalam penelitian ini adalah 12 ( dua belas) cerita rakyat tertulis yaitu, Jaka Tarub, Asal Nama Banyuwangi, Wuragil, Bawang Merah dan Bawang Putih, Legenda Candi Prambanan, Legenda Rawa Pening, Legenda Danau Toba, Malin Kundang, Batu Menangis, Timun Mas, Legenda Tangkuban Perahu, dan Keong Mas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 12 (dua belas) cerita rakyat yang diajadikan bahan penelitian, 6 (enam), dari cerita rakyat tersebut tidak sesuai untuk anak. Cerita tersebut tidak sesuai untuk anak karena terlalu banyak menonjolkan kisah cinta sepasang kekasih, seperti dalam cerita rakyat Legenda Tangkuban Perahu atau menonjolkan protagonis yang lemah dan penuh kemalangan, seperti dalam Bawang Merah dan Bawang Putih atau Legenda Banyuwangi. Agar dapat dikonsumsi oleh anak, cerita rakyat tersebut harus disesuaikan dengan karakter anak-anak.
Suggested For You
Makna Filosofi MASANGIN sebagai Tradisi Ritual Budaya di Alun\u002D Alun Selatan Yogyakarta Image
Conference paper

Makna Filosofi MASANGIN sebagai Tradisi Ritual Budaya di Alun- Alun Selatan Yogyakarta

Yogyakartasebagai daerah yang kaya akanatraksi wisata budaya yang ada dan mampu menarik wisatawan untuk datang. Salah satu tradisi yang memiliki pesona dan memikat rasa penasaran bagi para wisatawan adalah Masangin yang ada di alun-alun selatan Yogyakarta. Bentuk aktivitasnya adalah orang yang akan melakukannya ditutup matanya dengan kain berwarna hitam, lalu berjalan ke arah celah di antara kedua pohon beringin. Namun pergeseran budaya saat ini siapa pun boleh melakukannya, karena saat ini sudah menjadi atraksi wisata yang unik. Namun demikian, masih ada keyakinan bagi sebagian orang bahwa masangin merupakan aktivitas ritual. Penelitian ini mencoba untuk menjawab pertanyaan tantang bagaimana strategi menjadikan ritual masangin sebagai atraksi wisata yang berbasis nilai filosofis kepada wisatawan. Penelitian ini mengupas dari sisi filosofi dari atraksi Masangin tersebut, dan teori yang digunakan dalam menganalisis yaitu dengan Teori Geertz. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis SWOT. Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan bentuk strategi pemaketan wisata yang tepat dan bernilai filosofis sehingga wisatawan akan dapat lebih memaknai atraksi ini dengan memberikan dampak perubahan positif terhadap nilai makna yang didapat serta dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari.
Translation Analysis on Labels of Wardah Cosmetics Image
Conference paper

Translation Analysis on Labels of Wardah Cosmetics

Potensi Wisata MICE dalam Usaha Peningkatan Okupansi Hotel di Kota Semarang Image
Conference paper

Potensi Wisata MICE dalam Usaha Peningkatan Okupansi Hotel di Kota Semarang

Makna ~ Te Kuru pada Tuturan dalam Wawancara Interaktif Image
Conference paper

Makna ~ Te Kuru pada Tuturan dalam Wawancara Interaktif

Translation Analysis on Labels of Wardah Cosmetics Image
Translation Analysis on Labels of Wardah Cosmetics Image
Conference paper

Translation Analysis on Labels of Wardah Cosmetics

Potensi Wisata MICE dalam Usaha Peningkatan Okupansi Hotel di Kota Semarang Image
Potensi Wisata MICE dalam Usaha Peningkatan Okupansi Hotel di Kota Semarang Image
Conference paper

Potensi Wisata MICE dalam Usaha Peningkatan Okupansi Hotel di Kota Semarang

Makna ~ Te Kuru pada Tuturan dalam Wawancara Interaktif Image
Makna ~ Te Kuru pada Tuturan dalam Wawancara Interaktif Image
Conference paper

Makna ~ Te Kuru pada Tuturan dalam Wawancara Interaktif

Read more articles